watch sexy videos at nza-vids!
CERITA TERBARU

Aku masih berumur 16 tahun, entar dalam dua bulan aku menginjak usia ke 17 tahun. Saat ini aku masih kelas 2 SMA tinggi badanku 160 cm aku memiliki ukuran bra 34 B. Aku juga terlalu memikirkan besar buah dadaku, aku terlahir di lingkungan yang baik dimana aku belum mengerti soal seks, sampai suatu ketika peristiwa itu terjadi pada diriku. 

Sebenarnya aku sedikit khawatir karena jalan tersebut biasanya cukup sepi apa lagi pada pukul 5 sore seperti ini. Aku pulang telat karena ada acara osis setelah pulang sekolah tadi. 

"Hai Neng cantik.", celetuk seorang yang sepertinya preman. Aku tak menghiraukannya dan berjalan lebih cepat. 

"Yah cantik-cantik kok sombong sih neng", katanya lagi dan berjalan mengikutiku dari belakang. Aku berlari menjauhi dia dan setelah beberapa meter aku mencoba menoleh kebelakang untungnya orang itu sudah tidak kelihatan. 

"Huhh untung aja gak ngikutin.", pikirku.

Tapi tiba-tiba ada yang membekap mulutku dan kemudian tubuhku juga di tangkapnya sehingga aku tidak dapat bergerak. Aku berusaha meronta ronta tapi apa daya tubuh kecilku tak berpengaruh sama sekali mengahadapi tubuh kekarnya. Dia menyeretku menuju sebuah gedung yang sudah tidak terpakai lagi sehingga dan daerah di sekitarnya juga tak ada pemukiman. Setelah memasuki gedung tersebut dia membawaku masuk ke sebuah ruangan. Cukup besar juga 5×6 meter dan juga terdapat sofa dan meja meskipun terlihat kotor dan rapuh. Aku di lemparkannya ke sofa tersebut. 

"Aaaww..",aku teriak kesakitan.

Walaupun itu sofa sudah banyak sobek di sana sini serta cukup keras sehingga membuat badanku kesakitan apa lagi sedari tadi aku di bekap dengan keras oleh dia. 

"Tenang aja cantik ga bakal sakit kok kalau kamu ga ngelawan".

"saya mohon pak lepaskan saya, akan saya beri semua uang saya", sambil terisak menangis.

"Aku lagi ga butuh uangmu aku butuh kamu sayang", dia mendekati sofa yang kududuki. 

Dengan tubuh kesakitan aku mencoba bangkit berlari tapi refleknya cukup cepat dan mendorongku lg k sofa. 

"Jangann pak, aku mohon..".

"Tenang aja Neng, enak kok".

Dia memelukku dengan tubuh gelap dan kekarnya serta tato di sebagian tubuhnya. Dia memiliki wajah sangar yang menyeramkan. 

"Lepas kan paak.", aku berusaha memberontak. Tapi dia terus memelukku dengan erat serta mencoba menciumiku. 

"Emmhhh mhh.." aku menutup bibirku erat-erat, tapi dia terus menciumiku dan memegang daguku dengan keras sehingga memaksa mulutku terbuka .

"Eehmm mhh...hsmmm..".Dia terus menciumi bibirku serta menjilati mulutku. 

Aku berusaha menolaknya tapi lama kelamaan ada perasaan aneh dalam diriku jantungku berdebar debar perasaan aneh yang blum pernah kurasakan. Lama kelamaan aku tanpa sengaja menikmati ciuman tersebut. 

"Hhmmm ssshh". 

Entah kenapa tanpa sadar aku membalas ciumannya. Kami saling melumat aku memejamkan mataku menikmati setiap mili mulutku di jelajahi lidahnya. Lidah Kami saling berpautan. 

"Hmm gimana enak kan neng ciumannya.". 

Bagai disambar petir setelah mendengar hal tersebut kesadaranku kembali dengan jantung yang masih berdebar aku mendorongnya kemudian lari tapi baru sampai pintu dia menarik kerudungku sehingga aku terjatuh kebelakang. 

"Uuuh..", aku mengalami benturan yang cukup keras di kepala sehingga membuatku sedikit pusing. 

"Makanya jangan lari aku gak bakal main kasar kok kalau kamu nurutin aku".

Dia membawaku ke sofa lg. Dengan benturan di kepala membuat aku tak berdaya. Preman itu mengeluarkan pisau dari pinggangnya dan mengarahkan tepat di depan leherku. 

"Oke sekarang kita rubah aturanya kalau sampe kamu ngelawan lagi jangan salahkan aku kalau pisau ini menancap pada lehermu".. Aku semakin ketakuan. 

"I..i..i.. iya pak.".Dengan sedikit menahan air mataku. 

"Ohh iya jangan panggil pak panggil aja mas, oh iya nama kamu siapa cantik".

"Na..nama saya Nia mas".

"Wah cantik juga ya namanya kayak wajahnya.", preman itu membelai pipiku "Hiks hiks hiks", aku terus menangis.

"Udah dong cantik jangan nangis apa mau pisau tadi lagi?".

"Eeh eh iya mas", aku berusaha menahan air mataku. 

"Nah gitu kan bagus ayo senyum pasti kamu cantik". 

Dengan sedikit di paksakan aku berusaha untuk tersenyum. "Wahh..wahh manis banget kamu rejeki nomplok emang nih", katanya tertawa. 

Dia meraba payudaraku. "Wah gede nih gak nyangka dapet bonus toge nih" ,lanjutnya tertawa. 

"Sshh hhh..",preman itu mulai meremas remas pada awalnya aku merasa risih tapi lama kelamaan perasaan geli dan aneh mulai muncul. 

"Uuuhhs mas udaahh hhh..".

"Udah apanya sayang?".

"Itu tangannya.".

"Emang knp tanganku?".

"Remas hhh geli masss..tapi enakkan. 

Aku memejamkan mata dan mendesah tanpa sadar menikmati remasan tersebut. Ketika aku membuka mata ternyata kancing seragamku sudah terbuka semua dengan reflek aku menutup payudaraku yang masih tertutup bra biru muda.

"Eh eh tangannya awas, apa km mau pisau". 

Dengan terpaksa aku menurunkan tanganku dan dengan leluasa dia memandangi payudaraku. 

"Ukuran berapa nih, Neng?", preman itu melanjutkan meremas payudaraku dengan hanya terhalangi bra. 

"Hhhh gatau mass".

"Ayo jujur kalau gak kamu tau kan akibatnyâ".

"Iii.. iya iya emmhh.. 34C.".

"Wah mantep nih apa lg klu di kenyot.". 

Dia langsung menyingkap braku ke atas sehingga memperlihatkan pemandangan indah dua buah gunung kembar dengan puting yg berwarna sedikit merah muda. Dan dengan puncak yang berdiri tegang. 

"Neng udah sange ya tegang gini putingnya enak ya?".

Dia menghisap puting sebelah kiriku. Terus menghisap dan sesekali menggigit membuatku tak berdaya hanya bisa mendesah dan meremas sofa tersebut. 

"Jawab dong kalau aku tanya!!", perintahnya.

"Eehh ii iya bang".

"Iya apanya".

"Sshhhh.. iya enak ma",dengan wajah merah padam dan malu-malu aku berkata seperti itu. 

"Nah gitu dong".

Dia lanjut mnghisap putingku dan memainkan yg sebelah kanan. Hal tersebut membuatku tak karuan hanya desahan yang keluar dari mulutku. Perasaan aneh yang tak pernah kurasakan. Setelah puas dengan dadaku dia trus menciumi perutku. Dan kemudian dia menyuruhku untuk melepaskan rok abu-abuku. Aku sangat takut karna jika aku lakukan hal itu maka semua hal tersebut akan terjadi. Melihat aku yg sedikit ragu dia ganti menyuruhku untuk mengulum penisnya. Aku kaget bukan kepalang. Aku bahkan tidak tau bagai mana caranya. Dia menyuruhku jongkok di depan sofa tempat dia duduk dan menyuruh melepaskan celananya. Aku ragu tapi dia menarik tanganku tepat di gundukan yg menyembul di selangkangannya. Awalnya mengusap usap kemudian dia menurunkan clananya sehingga nampak penis hitamnya yg berdiri tegak di hadapanku aku belum pernah melihat benda itu dan membuatku merinding. 

"Wah kok takut gitu gak pernah liat ya".Dia menyuruhku mengocok dengan tanganku. 

"Ssshhh enakk hh ada bakat kamu pinter ngocok". Aku terus mengocoknya .

"Sekarang ciumin!", perintahnya. Dengan ragu aku mencium ujung penisnya yg mengeluarkan cairan bening dengan rasa takut. Aku menciumi seluruh batang itu. 

"Ayo sekarang hisap". Dengan tiba-tiba dia memasukkan penisnya kedalam mulutku. 

"Uuhhhkk",aku kaget dan bingung. 

"Hisap!".

Dengan takut aku mulai mengisapnya. Ada rasa asin dan rasa aneh bercampur. Beberapa menit aku menghisapnya hingga menjadi terbiasa dengan rasa dan bau itu. Aku juga menggerakkn kepalaku maju mundur serta menjilati ujung penisnya. Perasaan jijik dan takut yg sebelumnya kini sirna semua tergantikan dengan prasaan aneh yang membuatku kecanduan. 

"Sshhhh dasar lonte ternyata doyan juga lo". Kata kata kasarnya entah kenapa membuatku semakin bergairah menghisap penisnya.

"Aahh ahh terus sayang". Dia memegang kepalaku dang menggerakkan pinggulnya hingga membuatku tersedak. 

"Aahh Nia, gue keluar..ahss..".Cairan kental dan terasa aneh memenuhi mulutku.

"Telan semua awas kalau ada yang lo keluarin". 

Mendengar itu dengan terpaksa aku menelan semua carian yang terasa aneh tersebut. "Glekk..lekk..". Kemudian menjilati sisa sisa carian di ujung penisnya. 

"Wah lu pinter juga ya bakat ngoral jg lu". 

Saat aku berdiri dia langsung mendorongku duduk d kursi dan jongkok d depanku kemudian menarik keatas rok ku hingga celana dalamku kelihatan. 

"Wah..wah lo basah juga ya, kasian nih kalau cd lo basah mending gue lepas ya", dia menarik turun dan entah kenapa aku reflek menaikkan bokongku saat dia menurunkan cd ku. 

"Wah memekuu cantik bener nih". Aku berusaha menutup kakiku tapi langsung dihalanginya. Dia menciumin pahaku pangkal paha dan di sekitar vaginaku. Dan terakhir dia menciuminya. 

"Aahhhh sshhh.". Rasa geli aneh dan nikmat bercampur menjadi satu. Desahanku trus mnjadi jadi karena rasa nikmat yg amat sangat. Aku menggeleng gelengkan kepala merasakan hal itu. Di ciumi dan di jilati tempat itu.

"Slurrrp sllurrpp..".

"Hhhhss udah bangg hhhss". Dia terus menjilatinya dan memasukan jari ke vaginaku dan mengocoknya. 

"Oohh bang udah bangg hh aku udahh..". Aku meracau tak karuan dan akhirnya. "Aaaaahhhhh..". Semua cairan milikku tersembur keluar. Perasaan yang belum pernah aku rasakan. 

Badanku terasa ringan. Kenikmatan yang paling nikmat kurasakan. Semua cairanku di telannya tanpa tersisa. Di jilatinya vaginaku.

"Hhuhh ooohhhh..", tubuhku langsung terkulai lemas. 

"Wah wah wah.. ternyata lo kluar. Enak, kan?" tanyanya smbil tertawa 

Aku menutup wajahku yang merah padam. Aku tidak menyangka bakal menikmati hal memalukan tersebut. Tiba2 preman itu melebarkan kakiku yang masih lemas. Dan mendekatkan penisnya ke vaginaku. Dia menggesekkan penisnya hingga membuatku merasa aneh lagi. 

"Aahh bang udah bang".

"Apanya yg udah an, Neng".

"Itu emm jgn di gesekin lagi bang lepasin saya".

"Wah wah jadi kamu udah pengen ya. Oke deh". 

Dia menempatkan penisnya tepat di depan lubangku. Perlahan aku merasakan batang penis itu masuk.

"Aaahhh bangg..". Mulai menyeruak masuk. Hingga setengah. Dia langsung menghentakkan pinggulnya dan *blesss* 

"Aaaaaww.. sakittt". 

Batang penis itu mengisi setiap tempat di vaginaku. Benda yang panjang itu merobek selaput dara yg slama ini aku jaga. Aku mencakar punggungnya karena kesakitan dan reflek air mataku menetes menahan sakit tersebut. 

"Udah, Neng sakitnya cuma bentar kok ntar abang bikin enak", dia menahan penisnya di vaginaku. Terasa penuh dan panas. Beberapa saat kemudian dia menggerakkan pinggulnya. 

"Aahhh aww ohh".

Dia terus menggerakkan pinggulnya. Sekali dua kali dan kmudian smakin lancar meski pada awalnya agak perih tapi lama kelamaan rasa perih itu hilang dan berganti dengan perasaan aneh dak nikmat. Erangan kesakitanku kini berubah menjadi desahan kenikmatan.

"Aahh ahh hahhs". dia terus menggenjotku dan meciumi bibirku dan ku sambut dengan membalas ciuman. 

"Huhh bener makjos deh memek lu".

"Ssshhh hhh terus bang hhh.ahh".

"Kenapa enak ya?"

"Oooohhss iya, bang terus ahh", aku ikut menggerakkan pinggulku. 

Beberapa saat kemudian dia mengajak ganti gaya dengan doggy style. Plokk plokk plookk... suara hentakan pahanya dengan pantatku. Dan semakin terasa nikmat. dia menciumi leherku, Meremas dadaku dari blakang. 

"Aahhh bang ayo bang truss ahhh". 

Entah kesadaranku hilang kemana, aku mengeluarkan kata kata yg memalukan aku terus menggoyangkan pinggulku seirama dengan gerakannya.

"Sssshh bang hh aaahhh.", aku sekali lagi keluar dengan hebatnya. 

"Aaaaahhh ahh aku juga sayaang".

Vaginaku terasa penuh dan hangat aku merasa preman itu menyemprot barkali-kali hingga lemas. Walaupun aku awalnya di perkosa entah kenapa aku menikmati kejadian tersebut dan vagina terus berkedut setiap membayangkan hal tersebut.


KOLEKSI CERITA
CERITA GITUAN NGANU NGANU
CERITA BIRAHI LESBIAN
CERITA DEWASA ROMANTIS
CERITA EKSEBISIONIS
CERITA GAIRAH TANTE
CERITA HOT SKANDAL
CERITA MESUM PELAJAR
CERITA NAFSU PEMERKOSAAN
CERITA NGEWE PEMBANTU
CERITA PANAS PESTA SEX
CERITA SANGE WANITA BERJILBAB
CERITA SEKS ABG
CERITA SEX BERSAMBUNG
CERITA SEX PERAWAN
CERITA TABU KELUARGA
CERITA TER HOT TUKAR PASANGAN
FOTO CANTIK INDONESIA
GAMBAR XXX


CeritaWow.Mobie.In :2019-2023

CERITAGITUAN.YN.LT
BACOL.WAP.SH

U-ON
CS